Berita Dan Video : Jokowi Lewat Mentri Koperasi Dan UMKM Bangun Pabrik Minyak Makan Merah Di Tanah Laut


Mentri Koperasi dan UMKM Dan Jurnalis Media Ini Anang Qiu

Video Wawancara Jurnalis Media Nusakalimantannews.com Dengan Mentri Koperasi Dan UMKM Teten Masduki :


Teten Masduki didampingi Bupati Tala HM Sukamta meletakkan batu pertama sebagai tanda di mulainya  pembangunan pabrik minyak makan merah di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar,Tanah Laut, Selasa,(31,01,2023)

Mentri Koperasi Dan UMKM  Teten Masduki

Di beritakan sebelumnya di beberapa media bahwa Bupati Tala HM Sukamta mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar membuat pabrik minyak makan merah di kabupaten Tanah laut mengingat potensi kebun sawit di Tala sangat luas dan ini untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang selama ini di alami masyarakat.

Bupati Tala HM Sukamta

Gayung pun bersambut di Kutip oleh media Ini ,Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas terkait pengelolaan produk turunan sawit di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/7/2022 ) memerintahkan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki untuk membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi untuk membantu para petani sawit mengoptimalkan produksinya.Selain itu, produk minyak makan merah ini juga memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk program stunting.

Koperasi Sawit Makmur. Tanah Laut Pun terpilih sebagai pabrik minyak makan merah , Lokasi pembangunan pabrik tersebut di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar,Tanah Laut.

Kepada Jurnalis Media ini Mentri Koperasi dan UMKM Teten Masduki Menyampaikan bahwa Teten yakin pabrik minyak makan merah ini akan meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit, khususnya di Kabupaten Tala yang menjadi lokasi pembangunan.Menurutnya , pekebun sawit nantinya tidak hanya menjual tandan buah segar (TBS). Tapi, juga membuat produk akhir yang bisa dijual ke masyarakat.

“Produk minyak makan merah ini untuk memperbaiki suplai minyak goreng ke masyarakat. Nanti ada minyak goreng, dan ada minyak makan merah,” ujarnya.

Minyak makan merah harganya akan lebih murah dibandingkan minyak goreng. Itu terjadi lantaran produksi dilakukan secara terintegrasi antara kebun, pabrik, dan juga pasarnya.

“Minyak ini juga lebih bergizi dan mengandung banyak vitamin. Seperti vitamin A dan E juga tinggi,” terang Teten Masduki.

Menurutnya, potensi pangsa pasarnya sangat terbuka lebar. Negara tetangga Malaysia juga sudah menggunakannya.

 “Minyak ini nantinya juga akan digunakan dalam pencegahan stunting di Indonesia,” ungkapnya.

Masturi Kepala Dinas Tenaga Kerja Tala

Terkait belum familiarnya minyak makan merah, Menkop UMKM meminta sosialisasi kepada masyarakat luas dilakukan agar tidak ragu membeli minyak tersebut meski warnanya merah.

“Kami sudah melakukan uji coba di Jakarta dengan seorang chef terkenal. Hasilnya, menurut chef tersebut, minyaknya sangat luar biasa karena saat dipanaskan di atas 175 derajat celcius, warna dan aromanya, serta yang terpenting kandungan gizinya tetap tinggi,” katanya.

Pada Kesempatan Itu Bupati Tala mengatakan pembangunan pabrik minyak makan merah ini adalah sebagai upaya pihaknya untuk mengembangkan koperasi dan UMKM di Bumi Tuntung Pandang. Apalagi Tala adalah salah satu wilayah penghasil kelapa sawit yang besar di Kalsel. Sukamta menegaskan sudah saatnya Tala memiliki pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sebagai salah satu program hilirisasi kelapa sawit.

Selain peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah, Menkop UMKM juga meresmikan pengoperasian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Koperasi Sawit Makmur PT Batu Gunung Mulia Putra Agro (BGMPA).

Laporan Khusus : Anang Qiu 20 NKN

Editor                    : Aar 14 NKN


Posting Komentar

0 Komentar